Senin, 05 Mei 2008

Sistem pendidikan

Dari tahun ke tahun pendidikan sangat penting. Apalagi seperti bangsa sebesar Indonesia. Yang memiliki pulau beribu-ribu. Dan Sumber Daya Alam yang sangat melimpah. Tapi apakah kita sudah mengolah sumber daya alam kita untuk kepentingan bangsa ini ? sampai saat ini kita belum pernah mendapatkan bahwa kita mengolah sendiri sumber daya alam kita sendiri. Tapi selalu dibantu oleh pihak asing.
Bahkan kita kalah dengan negara sekecil Malaysia, Singapura yang dapat mengolah sumber daya alam mereka walaupun hanya sedikit. Mereka dapat mengolah dan digunakan untuk Negara mereka sendiri. Bahkan kita kalah dengan Negara sekecil Brunei yang penduduknya hanya tidak lebih dari 10 juta. Bahkkan Negara Brunei dapat memberikan sekolah gratis untuk warganya dan bagi siswa yang berprestasi di sekolahkan atau diberi beasiswa untuk sekolah ke luar negeri.
Ini sangat berbanding terbalik dengan Negara kita yang mempunyai SDA melimpah jumlah penduduk yang sampai 200 juta yang termasuk Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke 4 dunia. Tapi apa yang terjadi, kita hanya dijadikan tamu di negeri sendiri. Dengan banyaknya invasi negara asing yang menanamkan modal di negeri kita bahkan karyawannya terdiri dari warga Negara kita. Yang rata-rata lulusan dari SMP/SMA.
Jadi kalau kita menilik dari wacana di atas sudah jelas bahwa system pendidikan kita sangat kurang bagi Negara sebesar Indonesia. Kalau kita lihat kebelakang negara ini pernah menjadi pengirim tenaga pengajar ke negara luar paling banyak. Tapi sekarang malah sebaliknya kita banyak meminta tenaga pengajar dari luar. Apakah ada yang salah dengan system pendidikan kita?.
Pemerintah selalu mengumumkan untuk wajib belajar 9 tahun. Tapi sayangnya pengumuman itu hanya untuk warga Indonesia yang mampu karena pemerintah tidak memberikan cara atau solusi untuk melaksanakan program tersebut. Sudah hampir 10 tahun program tersebut dicanangkan dari mulai presiden Soeharto hingga sekarang tapi belum 100% terlaksana. Bahkan sekarang biaya sekolah sangat mahal. Apakah ini yang disebut dengan wajar 9 tahun. Bahkan banyak sekali anak putus sekolah.
Bahkan bukan rahasia umum lagi di medio 2000 banyak kebjakan pemerintah yang mungkin sangat merugikan pelaku pendidikan, seperti guru, dosen bahkan murid dibikin kebingungan dengan kebijakan ini. Dengan setiap tahun sering berubahnya peraturan-peraturan seperti contohnya rata-rata syarat kelulusan untuk tingakt SMA pada tahun 2007 4,25 tapi pada tahun 2008 naik menjadi 5,25.
Memang mungkin pemerintah ingin menginginkan agar ada perubahan dalam pendidikan di Negara ini. Tapi ini bisa memberi kesan bahwa pemerintah sangat arogan dalam menentukan suatu kebijakan. Dan tidak melihat ke lapangan apa yang terjadi. Inikah sistem pendidikan kita???